Diberdayakan oleh Blogger.
0

tugas jarkom II

Router Rip

Router Rip merupakan salah satu konfigurasi yang digunakan router untuk mengenalkan jaringannya kepada jaringan lain yang terhubung dengannya. Kali ini kita akan mencoba bagaimana cara konfigurasi Router dengan Router Rip menggunakan simulasi dalam Paket Tracer.

CARA  KERJA  RIP
  Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing darigateway.
  Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerimaupdate routing .
  Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
  Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
  Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update darigateway tersebut dalam waktu tertentu
  Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung

IMPLEMENTASI RIP
  Semua sistem UNIX pada umumnya dilengkapi routed ( routing demon)
  Cukup jalankan perintah UNIX
                #  routed
  Tambahkan script untuk routed pada boot files untuk menjalankan RIP setiap kali komputer diboot 
 












Buatlah jaringan dan konfigurasi yang terdiri dari 5 Router, 5 Switch, dan 10 PC, seperti gambar berikut :





pada jaringan 205.7.5.0/24, gunakan Default Gateway : 205.5.5.1
pada jaringan 192.5.5.0/24, gunakan Default Gateway : 192.5.5.1
pada jaringan 219.17.100.0/24, gunakan Default Gateway : 219.17.100.1
pada jaringan 223.8.151.0/24, gunakan Default Gateway : 223.8.151.2
pada jaringan 210.93.105.0/24, gunakan Default Gateway : 210.93.105.1 atau 210.93.105.2

lalu pada LAB A berikan perintah Router Rip:

Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 192.5.5.0
Router(config-router)#net 205.7.5.0
Router(config-router)#net 201.100.11.0


lalu pada LAB B berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 219.17.100.0
Router(config-router)#net 199.6.13.0
Router(config-router)#net 201.100.11.0

lalu pada LAB C berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 223.8.151.0
Router(config-router)#net 204.204.7.0
Router(config-router)#net 199.6.13.0

lalu pada LAB D berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 201.93.105.0
Router(config-router)#net 204.204.7.0

lalu pada LAB A berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 210.93.105

lakukan pengecekan koneksi, saya menggunakan jaringan 205.7.5.0/24

cek koneksi jaringan 210.93.105.0/24

cek koneksi jaringan 223.8.151.0/24

cek koneksi jaringan 219.17.100.0/24

cek koneksi jaringan 192.5.5.0/24

Selasa, 16 Oktober 2012

Koneksi 2 Subnet yang Berbeda dengan Router (Virtual/Paket Tracer)




Tempatkan 4 buah PC, sambungkan dengan kabel cross masing – masing 2 PC terhubung dengan switch (berarti ada 2 switch), dan tempatkan satu Router



Setting ip tiap PC :
  • Subnet 1 (switch 1)
Ø  PC 1 : 192.168.20.1          255.255.255.128
Ø  PC 2 : 192.168.20.2          255.255.255.128
  • Subnet 2 (switch 2)
Ø  PC 1 : 192.168.20.129      255.255.255.128
Ø  PC 2 : 192.168.20.130      255.255.255.128

Hubungkan salah satu PC ke router untuk mengkonfigurasikan router (saya menggunakan PC 2 subnet 1). Gunakan kabel console

Konfigurasi router :
Buka desktop PCc (PC 2 subnet 1 = PCc), masuk terminal. Klik OK


Ketik “no”, enter. Enter lagi hingga muncul “Router>”

  
Masuk priviledge mode. Ketik “enable”, enter. Lalu masuk global mode. Ketik “configure terminal”, enter. Hingga muncul “Router(config)#”     


Setting ip fast Ethernet 0/0 192.168.20.126 dan subnet 255.255.255.128.  Dengan cara :
    • Ketik “interface fastethernet 0/0”, enter, hingga muncul “Router(config-if)#”
    • Ketik “ip address 192.168.20.126 255.255.255.128”, enter
    • Ketik “no shutdown”, enter. Lalu ketik “exit”, enter. Hingga muncul “Router(config)#”
Lakukan hal yang sama pada fast Ethernet 1/0 dengan ip 192.168.20.254 dan subnet 255.255.255.128

Ketik “exit”, enter. Dua kali. Lalu ketik “copy run start” untuk menyimpan konfigurasi, enter 2 (dua) kali. Tunggu sampai “[OK]” 


Keluar dari terminal. Lalu atur default gateway PC 1 & PC 2 subnet 1 menjadi 192.168.20.126. Atur juga default gateway PC 1 & PC 2 subnet 2 menjadi 192.168.20.254

Melalui PC 1 subnet 1 masuk cmd dan lekukan ping. Ping terhadap PC sendiri 


 Ping terhadap Router  


Ping terhadap PC 1 & PC 2 subnet 2

0
selesa, tanggal 16 oktober 2012....... jam 3:30
Add caption





7 Perintah  pada Router
NO
PERINTAH PENUH
PERINTAH SINGKAT
FUNGSI PERINTAH
1
Show startup-config
Sh st
Menampilkan isi file konfigurasi yang tersimpan di NVRAM
2
Show running-config
Sh ru
Menampilkan konfigurasi yang sedang berjalan di RAM. Termasuk hostname,passwords,interface IP addresses,routing protocol yang aktif,DHCP dan konfigurasi NAT
3
Show interfaces
Sh in
Menunjukkan interface yang berjalan di router
4
Show arp
-
Menampilkan dan memodifikasi resolusi alamat
5
Show IP route
Sh ip ro
Memperlihatkan konfigurasi routing
6
Show users
Sh u
Menampilkan seluruh user yang terhubung ke router
7
Show versions
Sh v
Menampilkan informasi tentang versi software yang sekarang sedang berjalan, lengkap dengan informasi hardware dan devicenya

















1

Perbedaan antara IP Public dan IP Private


Gong xi Gong xi... Akhirnya rencana gw buat nambah tulisan blog terealisasi jg... Since laptop gw jadi cepet panas klo pake linux, jadi gw untuk sementara waktu sampe udah punya komputer desktop kayaknya g bakal nambah tulisan tentang linux. Kesian eui netbuk gw klo keseringan make linux, belum lagi fedora gw g akur sama ATI. Jadi tulisan kali ini cuma tulisan ringan dan dasar tentang Jaringan. Pembahasan kali ini merupakan prewriting tentang judul artikel selanjutnya yang akan gw buat. Tentang apa, baca judulnya lah...

Network atau Jaringan dalam bidang komputasi dapat diasumsikan dengan saling terhubungnya dua komputer atau lebih dengan media transmisi/komunikasi dan menggunakan aturan standardisasi yang berlaku sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi.
Tujuan utama pembuatan suatu jaringan adalah agar suatu komputer dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Namun dengan semakin majunya teknologi maka semakin beragam pula jenis OS, aplikasi dan lain sebagainya yang dimiliki oleh suatu komputer, sehingga untuk melakukan komunikasi tersebut menjadi “sedikit” mustahil. Hal ini dapat diasumsikan dengan banyak orang dari berbagai negara, dengan bahasa yang berbeda-beda namun memiliki kepentingan yang sama, sehingga solusi terbaik yakni menyamakan bahasa atau lebih tepatnya membuat standardisasi bahasa untuk berkomunikasi. Dalam dunia Jaringan Komputer, standardisasi komunikasi itu berupa TCP/IP yang merupakan singkatan dari Transmision Control Protocol / Internet Protocol.
Ada 2 jenis IP Address yang ada sekarang, yakni ip address versi 4 (IPv4) yang sejak dulu menjadi standar baku pengalamatan dan versi 6 (IPv6) yang merupakan calon pengganti versi terdahulu. Dibuatnya versi penerus disebabkan karena alokasi pengalamatan yang disediakan IPv4 sudah hampir habis, apabila seluruh alamat yang disediakan oleh IPv4 telah terpakai, maka jaringan diseluruh dunia bisa terganggu. Untuk itu, selagi menunggu selesainya proses “pematangan” IPv6, dibuatlah pembagian IP Private & IP Public.
Nah berdasarkan penggunaan di jaringannya IP terbagi dua, yaitu IP Private dan IP Public. IP Private adalah IP yang bersifat pribadi dan lokal, lokal maksudnya IP ini hanya digunakan sebagai identifikasi komputer pada jaringan tertutup yang bersifat pribadi. IP private ini tidak bisa digunakan untuk mengakses jaringan internet karena pada umumnya IP private di seragamkan nilai awalnya agar sesama komputer di jaringan tersebut dapat saling berhubungan. Contoh IP lokal yang sering digunakan adalah IP 192.16x.x.xxx (kelas C).
Berbeda dengan IP Private, IP Public bersifat worldwide dengan penggunaan konfigurasinya yang terikat dengan peraturan tertentu. IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203 (tapi IP komputer saya saat ini terdeteksi 118.137.213.70). IP publik inilah yang biasanya saat ini menggunakan IPV4 dan ditakutkan akan habis dalam waktu dekat.


IP Address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A – E, namun yang hanya digunakan adalah kelas A, B & C karena kelas D & E digunakan untuk keperluan khusus. Cara mudah membedakan kelas A, B & C :

  1. Kelas A –> kelompok pertama dimulai dari 0000 0000 (0) –> range IP 0 – 127 dan memiliki host maksimum sebanyak 16.777.214
  2. Kelas B –> kelompok pertama dimulai dari 1000 0000 (128) –> range IP 128 – 191 dan memiliki host maksimum sebanyak 65.534
  3. Kelas C –> kelompok pertama dimulai dari 1100 0000 (192) –> range IP 192 – 223 dan memiliki host maksimum sebanyak 254

Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :

  1. Kelas A –> IP 10.x.x.x
  2. Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
  3. Kelas C –> IP 192.168.x.x

IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi untuk Local Loop atau Local Host. Lembaga yang mengatur / menyediakan IP Public adalah IANA, singkatan dari Internet Authorized Numbering Association.

Network ID atau NID menunjukkankan alamat dari jaringannya. Host ID atau HID menunjukkan jumlah dari host yang ada. Keduanya tidak dapat dipisahkan, jika diasumsikan dengan kehidupan sehari-hari, NID merupakan nama jalan & HID merupakan No Rumah.HID merupakan “sisa” NID. Cara cepat mengetahui NID & HID suatu alamat IP :

  1. Jika IP Kelas A –> Lihat nilai kelompok pertama
  2. Jika IP Kelas B –> Lihat nilai kelompok pertama & kedua
  3. Jika IP Kelas C –> Lihat nilai kelompok pertama, kedua & ketiga

Hal lain yang perlu kita ketahui berhubungan dengan IP adalah Subnet mask dan Broadcast. Range IP yakni dari 0 sampai 255 = 256 buah, tapi yang dapat digunakan sebagai host hanya 254 buah, ini karena IP terkecil digunakan sebagai alamat Network dan IP terbesar digunakan sebagai alamat Broadcast. Broadcast dapat diasumsikan sebagai alamat universal yang digunakan dalam suatu lingkungan tertentu untuk dapat saling berkomunikasi. Sedangkan Subnet Mask atau dapat juga disebut dengan Net Mask digunakan untuk membuat suatu jaringan menajadi lebih tertata. Netmask dapat juga diartikan sebagai penanda jaringan
Secara default Netmask yang ada :
1. Kelas A –> 255.0.0.0
2. Kelas B –> 255.255.0.0
3. Kelas C –> 255.255.255.0
Subnet juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah host suatu jaringan, contohnya jika IP Address = 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas C, memiliki Subnet Mask 255.255.255.0, maka IP Address ini memiliki range IP sebanyak 254 host yang artinya jaringan ini dapat menampung 254 komputer yang saling terhubung. Jika kita menginginkan jaringan yang hanya mampu menampung host secara terbatas, maka kita harus memodifikasi Subnet Mask IP tersebut. Caranya yakni dengan mengubah nilai kelompok ke-4 Subnet Mask.
Berikut data Host Subnet Mask :
- 0000 0000 = 0 = 256-0 = 256 IP = 254 Host
- 1000 0000 = 128 = 256-128 = 128 IP = 126 Host
- 1100 0000 = 192 = 256-192 = 64 IP = 62 Host
- 1110 0000 = 224 = 256-224 = 32 IP = 30 Host
- 1111 0000 = 240 = 256-240 = 16 IP = 14 Host
- 1111 1000 = 248 = 256-248 = 8 IP = 6 Host
- 1111 1100 = 252 = 256-252 = 4 IP = 2 Host
- 1111 1110 = 254 = 256-254 = 2 IP = 0 Host
- 1111 1111 = 255 = 256-255 = 1 IP = -1 Host
Kelompok angka 254 & 255 tidak valid karena hanya memiliki 0 dan -1 host
Berdasarkan data diatas, maka Jika IP 192.168.1.0 hanya ingin berhubungan dengan 1 komputer saja, maka Subnet Mask yang harus digunakan yakni 255.255.255.252
Internet Protocol atau disingkat IP alamat umumnya ada dua jenis yaitu Publik dan Swasta.
Jika Anda pernah bertanya-tanya untuk mengetahui apa perbedaan antara alamat IP, publik dan pribadi, maka Anda berada di tempat yang tepat. Dalam posting kali ini saya akan mencoba menjelaskan perbedaan antara ip publik dan alamat IP pribadi dalam istilah awam sehingga menjadi sederhana dan mudah untuk dipahami.
Apa itu IP Publik?
Sebuah alamat IP publik yang ditugaskan untuk setiap komputer yang terhubung pada internet dimana setiap IP adalah unik. Maka akan tidak bisa ada dua komputer dengan alamat IP publik yang sama dalam seluruh Internet. Skema pengalamatan memungkinkan komputer untuk “menemukan satu sama lain” dan melakukan pertukaraninformasi. Pengguna tidak memiliki kontrol atas alamat IP (publik) yang diberikan ke komputer. Alamat IP publik ditugaskan untuk komputer oleh Internet Service Provider secara langsung setelah komputer terhubung ke gateway Internet.
Sebuah alamat IP publik dapat berupa statis atau dinamis. Sebuah alamat IP public static tidak dapat berubah dan digunakan terutama untuk hosting halaman Web atau layanan di Internet. Di sisi lain sebuah alamat IP publik yang dinamis dipilih dari sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing-masing terjadi satu kali untuk menghubungkan ke Internet. Sebagian besar pengguna internet hanya akan memiliki IP dinamis yang bertugas untuk setiap komputer. Ketika terjadi disconnetted atau jaringan terputus/padam  apabila menghubungkannya kembali maka otomatis akan mendapat IP baru.
Sobat dapat mencek ip public yang anda gunakan di www.whatismyip.com
Apa itu ip private?
Sebuah alamat IP dianggap pribadi jika nomor IP termasuk dalam salah satu rentang alamat IP untuk jaringan pribadi seperti Local Area Network (LAN). Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mereservd tiga blok berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal):
10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses: 16,777,216)
172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses: 1,048,576)
192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)
Alamat IP  Private/Pribadi yang digunakan untuk penomoran komputer dalam jaringan pribadi termasuk rumah, sekolah dan LAN bisnis di bandara dan hotel yang memungkinkan komputer dalam jaringan untuk berkomunikasi satu sama lain. Katakanlah misalnya, jika jaringan X terdiri dari 10 komputer masing-masing dapat diberikan IP mulai dari 192.168.1.1 ke 192.168.1.10. Berbeda dengan IP publik, administrator jaringan pribadi bebas untuk menetapkan alamat IP dari pilihannya sendiri (disediakan nomor IP  pada kisaran alamat IP pribadi seperti yang disebutkan di atas).
Perangkat dengan alamat IP private tidak dapat terhubung langsung ke Internet. Demikian juga, komputer di luar jaringan lokal tidak dapat terhubung langsung ke perangkat dengan IP pribadi. Hal ini dimungkinkan untuk menghubungkan dua jaringan pribadi dengan bantuan router atau perangkat serupa yang mendukung Network Address Translation.
Jika jaringan pribadi yang terhubung ke Internet (melalui koneksi Internet melalui ISP) maka setiap komputer akan memiliki IP swasta maupun IP publik. Private IP dipakai untuk komunikasi dalam jaringan dimana IP publik digunakan untuk komunikasi melalui Internet. Kebanyakan pengguna internet dengan koneksi DSL / ADSL akan memiliki Ip seperti IP publik.
Anda dapat mengetahui IP pribadi Anda dengan mengetikkan perintah ipconfig di command prompt. Jumlah yang Anda lihat terhadap “IPv4 Address:” adalah IP pribadi Anda yang dalam banyak kasus akan 192.168.1.1 atau 192.168.1.2. Berbeda dengan IP publik, swasta alamat IP yang selalu statis dan alami.
Tidak seperti apa yang kebanyakan orang anggap, IP pribadi bukan suatu yang mustahil untuk melacak (seperti nomor telepon swasta) atau yang dicadangkan untuk penggunaan stealth Internet. Pada kenyataannya tidak ada alamat IP publik yang tidak mungkin untuk dilacak karena protokol itu sendiri dirancang untuk area transparansi.

IANA


Internet Assigned Numbers Authority adalah sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS). IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan untuk meregistrasikan nama domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, selain tentunya menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board (IAB).

IANA memberikan tanggungjawab dalam mengatur pengaturan ruang alamat IP dan DNS kepada tiga badan lainnya yang bersifat regional, yakni sebagai berikut:

* American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara).
* Réeseaux IP Européens (RIPE), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).
* Asia Pacific Network Information Center (APNIC), yang bertanggungjawab dalam menangani kawasan Asia dan Australia.
* Afrinic ( African Network Information Center )
* Lacnic ( Amerika Latin dan Karibia Internet Addresses Registry )

IANA akan digantikan oleh sebuah badan nonprofit internasional yang disebut sebagai Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), karena meningkatnya penggunaan Internet.


1

Artikel Subnet Mask


Artikel Subnet Mask






Network ID dan Host ID di subnet mask
Apa itu subnet-mask?……, Menurut mbah wiki subnet-mask itu adalah metode untuk menghilangkan
atau menopengi jatah(istilah yang kacau) network address dan IP Address. jika anda bingung untuk
mengerti bahasa saya coba tanya langsung ke mbah wiki mungkin anda akan lebih mengerti klo dia
langsung yang menjelasi.
IP address itu sendiri terdiri dari dua bagian yaitu network id dan host id, jadi fungsi dari subnet-mask
ini untuk menentukan sebatas mana network anda dan berapa host yang bisa anda pake pada network
anda tersebut.
Karena komputer hanya mengerti 0 dan 1 (bego ya?), atau bilangan biner maka subnet-mask itu di
bentuk menggunakan bilangan biner. Subnet-mask terdiri dari 4 byte dan karena 1 byte = 8 bit, maka
subnet-mask tersebut terdiri dari 32 bit.




beginilah bentuk subnet-mask yang di baca oleh komputer 11111111.11111111.11111111.11111111,
karena manusia akan repot jika membaca biner, akhirnya komputer meng-conversi-nya ke bilangan
desimal ketika akan di tampilkan ke user(kita-kita nih), *buka kalkulator sciencetific* jadi hasil
bilangan biner yang di atas setelah kita conversi-kan ke desimal adalah 255.255.255.255(gampang
bukan, emang gampang untuk conversi biner ke desimal dengan menggunakan kalkulator).
Anda bisa dengan mudah menconversi biner ke desimal atau sebaliknyaa dengan menggunakan
kalkulator sciencetific, bila terlalu mahal untuk membelinya, jika anda pengguna windows, anda bisa
mendapatkannya di start menu—> programs —> accessories—>calculator, di calculator anda pilih
menu view lalu pilihlah sciencetific.
Tapi walaupun sangat mudah menggunakan kalkulator, ada baiknya klo kita juga tahu bagaimana cara
mengkonversinya secara manual, tapi jika anda tidak membutuhkannya ya gak masalah he..he..he, tapi
mungkin ada yang lain juga pingin tahu caranya melakukannya tanpa bantuan kalkulator sciencetific,
seperti yang kita ketahui 1 byte itu adalah 8 bit, jadi jika kita tuliskan satu byte maka dalam binernya
seperti ini :
1 1 1 1 1 1 1 1
untuk meng-konversi bilangan biner di atas menjadi bilangan desimal, yang perlu kita lakukan adalah
mengalikan semua bilangan dengan 2 lalu hasilnya kita pangkatkan, bilangan paling kanan di
pangkatkan dengan 0, bilangan kedua dari kanan dengan 1 bilangan ketiga dengan 2 dan seterusnya,
mari kita lakukan :
(2 x 1) pangkat 0 = 1
(2 x 1) pangkat 1 = 2
(2 x 1) pangkat 2 = 4
(2 x 1) pangkat 3 = 8
(2 x 1) pangkat 4 = 16
(2 x 1)pangkat 5 = 32
(2 x 1)pangkat 6 = 64
(2 x 1)pangkat 7 = 128
jadi jika kita jumlahkan 1 + 2 + 4 + 8 + 16 + 32 + 64 + 128 = 255




seumpama contoh
1 0 1 0 1 0 0 0
maka,
(2 x 0) pangkat 0 = 0
(2 x 0) pangkat 1 = 0
(2 x 0) pangkat 2 = 0
(2 x 1) pangkat 3 = 8
(2 x 0) pangkat 4 =0
(2 x 1) pangkat 5 = 32
(2 x 0) pangkat 6 = 0
(2 x 1) pangkat 7 = 128
jadi totalnya adalah : 0 + 0 + 0 + 8 + 0 +32 + 0 + 128 = 168
Tapi bagaimanapun contoh sangat di perlukan untuk memperlajari sesuatu, makanya kita akan memulai
dengan contoh, anggap kita mempunyai ip kelas c yaitu 192.168.0.0, dengan memberikan subnetmask
255.255.255.0 maka kita akan mendapatkan 256 ip, satu akan di gunakan sebagai network yaitu
192.168.0.0 dan yang satunya lagi di pakai buat broadcast 192.168.0.255, jadi anda mempunyai 254 ip
yang bisa di gunakan oleh user anda.
catatan : dalam subnet-mask ini, bit 1 berarti terisi dan bit 0 berarti kosong.
Supaya kita gak bingung, kita akan membahas gimana kita bisa mendapatkan yang di atas. karena
komputer hanya mengerti biner, lebih baik kita membahasnya dengan biner pula,
192.168.0.0 = 11000000.10101000.00000000.00000000
255.255.255.0 = 11111111.11111111.11111111.00000000
sekarang kita telah memiliki ip dan subnet yang telah di konversi ke biner. sekarang mari kita AND
(’&’   kan mereka. baik sebelonya kita lihat status AND untuk biner dulu :
1 AND 1 = 1
1 AND 0 = 0
0 AND 1 = 0




0 AND 0 = 1
maka,
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 0 0 0 0 0 0 0 0
=
yang akan menjadi network
1 1 0 0 0 0 0 0 .1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0 = 192.168.0.0
dari contoh di atas, kita ingin mencari di mana bagian network dan host dari ip tersebut. Kita
mengambil bit 1 terakhir dari subnet-mask yang menjadi acuan, jadi :
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 0 0 0 0 0 0 0 0
setelah kita and kan mereka akhirnya kita mendapatkan
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.|0 0 0 0 0 0 0 0 ———> network
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0.¦1 1 1 1 1 1 1 1 ——-> broadcast
catata, untuk mencari network yang di belakang batasan tadi di gantikan dengan 0 semua, dan untuk
broadcast kita gantikan dengan 1 semua, tanda ini di ambil ‘ | ‘ dengan paktokan 1 terakhir pada subnet
kita.
jadi sisa ip di antara 0 dan 255 itu bisa di pakai oleh user anda yaitu 1 sampai dengan 254.
masih bingung?????????
oke kita buat satu lagi contoh
Pada contoh ini kita akan tetap menggunakan ip 192.168.0.66 dengan subnet 255.255.255.192, jadi
ip
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 1 0 0 0 1 0
subnet-mask
1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 0 0 0 0 0 0
jadi angka 1 terakhir dari subnet-mask jadi acuan kita, setelah kita meng AND mereka
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 1 0 0 0 0 1 0




1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 1 1 1 1 1 1. 1 1 0 0 0 0 0 0
sama dengan,
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 1 | 0 0 0 0 0 0 = network
1 1 0 0 0 0 0 0. 1 0 1 0 1 0 0 0. 0 0 0 0 0 0 0 0. 0 1 | 1 1 1 1 1 1 = broadcast
jadi kita mendapatkan 192.168.0.64 sebagai network dan 192.168.0.127 sebagai broadcast.
memang agak memusingkan, tapi akan semakin mudah jika anda biasa menggunakannya.
Prefix Subnet-mask
Mungkin anda pernah menjumpai ip yang seperti ini 192.168.0.1/24, ini sama saja jika kita tulis
192.168.0.1 dengan subnetnya 255.255.255.0 (mank….I need demank).
192.168.0.1/24, jadi /24 di sini bahasa kerennya Prefix sebenarnya saya tahu juga dari demank ketika
lagi ngopi di solong(ini bukan lyric nyanyi Gary Moore), lagi ngomong2 dia bilang klo ada /24 itu
namanya Prefix.
Bagi yang belon ngerti dengan cara menentukan Prefix ini saya akan coba membantu sebisa saya, jadi
seperti yang kita bahas di atas, klo subnet itu mempunya 32 bit. jadi Prefix itu sendiri di ambil dari bit-
bit subnet tadi, jadi klo ada subnet 255.255.0.0 itu berarti /16 karena 255.255.0.0 jumlah bitnya adalah
16.
saya rasa kita tidak punya masalah dengan Prefix lagi, soalnya paragraf di atas itu sudah cukup
menjelaskan.
Menentukan Jumlah network dalam subnet class C
jadi kalo kita kita menggunakan 192.168.1.1/25, atau sama dengan 192.168.1.1 255.255.255.128 ,
disini kita membelah class C menjadi 2 bagian yaitu dari 0 sampai 127 dan 128 sampai 255. jadi kita
mempunya network id 192.168.1.0 dan broadcast 192.168.1.127 dan satu lagi network 192.168.1.128
dan 192.168.1.255 untuk broadcastnya.
untuk mengetahui jumlah block subnet kita menggunakan formula 2 pangkat dengan n, yang mana n itu
adalah jumlah satu pada block ke empat jika kita menggunakan subnet mask pada class C, tapi jika
pada class B kita n itu adalah jumlah angka 1 pada block 3 dan 4, dan jika pada class A maka n adalah
jumlah angka 1 pada block 2, 3 dan 4.
jadi pada contoh di atas, class c mempunyai netmask 255.255.255.0 jika kita melakukan subnet pada
class c, seumpama kita menggunakan 255.255.255.192 berarti kita meminjam 2 bit, karena secara biner




netmask di atas kita tulis,
1 2 3 4
11111111.11111111.11111111.00000000
jadi untuk mengubahnya ke menjadi 255.255.255.192 kita harus meminjamkan dua bit,
11111111.11111111.11111111.11000000,
sekarang kita melihat ada dua angka 1 pada block ke 4, jadi nilai angka n adalah 2, sekarang masukan
ke formula 2 pangkat n, jadinya 2 pangkat 2 = 4. jadi kita mempunya 4 block subnet sekarang ini. jadi
klo kita menggunakan ip 192.168.1.0.
untuk menghitung jumlah host pada jaringan kita di dengan subnet class C, anda bisa menggunakan
formula ini, 2 pangkat angka 0 pada block ke 4 dan di kurang dengan 2 .
jadi pada contoh di atas, (2 pangkat 6) yaitu 64 lalu di kurang 2, jadinya 62 host yang bisa kita gunakan
per block subnet.
setelah kita mendapatkan berapa jumlah block subnet kita, kita juga telah mendapatkan berapa host,
sekarang kita bisa menentukan yang mana network id dan broadcast id pada contoh di atas dan kita
tulis pada table berikut ini.



sampai di sini tulisan saya ini, ini sebenarnya saya tulis untuk mengingatkan saya tentang subnet ini.
jika yang salah dari tulisan saya ini, saya sangat berharap petunjuknya dari anda.





Jaringan Komputer